Laturiuw Prihatin Atas Tidak Terisi Formasi Guru Agama
- Administrator
- Rabu, 16 Juli 2025 14:18
- 30 Lihat
- PARLEMEN

Ambon, CM- Dalam rapat kerja bersama antara Komisi II DPRD Kota Ambon dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Dinas Pendidikan, (16/07-25), kepada Wartawan, terungkap fakta ada sebanyak 125 formasi guru pada seleksi ASN tahun 2024 tidak terisi, termasuk formasi guru agama Katolik sebanyak 24 kuota yang tidak memiliki pendaftar sama sekali.
Terkait hal itu, Anggota Komisi II Tito Laturiuw menyampaikan keprihatinan atas rendahnya tingkat keterisian formasi, khususnya di sektor pendidikan.
Ia merujuk data dimana dari total 2.144 kuota yang diberikan pemerintah pusat untuk Kota Ambon, hanya sebagian yang terpenuhi. Sementara itu, formasi tenaga pendidikan yang dialokasikan sebanyak 393 justru menyumbang angka kekosongan tertinggi.
“Kita sudah ingatkan sejak awal bahwa kebutuhan formasi itu harus mencerminkan kondisi ril di lapangan. Faktanya, dari 393 formasi guru, sebanyak 125 tidak terisi. Ini harus menjadi bahan evaluasi serius,” ujar Tito dalam rapat yang digelar di ruang sidang utama DPRD Kota Ambon.
Ia menyoroti ketidaksiapan Dinas Pendidikan dalam mengantisipasi potensi kekosongan formasi yang telah diberikan.
Seharusnya, kata Tito, jika ada formasi yang diprediksi tidak akan terisi, sejak awal hal tersebut dibicarakan dengan pusat agar bisa digeser ke formasi yang lebih dibutuhkan seperti guru mata pelajaran pendidikan dan kesehatan yang justru banyak peminat.
Selain masalah kuota, Tito juga menggarisbawahi persoalan ketimpangan distribusi guru. Dari 94 SMP yang ada di Kota Ambon, hanya empat sekolah yang memiliki tenaga pengajar dengan kompetensi yang merata dan lengkap. Sementara sekolah lainnya masih kekurangan guru, baik dari sisi jumlah maupun kualifikasi.
“Jangan hanya sekolah tertentu saja yang jadi unggulan. Kompetensi guru harus merata di seluruh sekolah agar kualitas pendidikan kita tidak timpang,” katanya.
Ia pun mendorong agar pemetaan kebutuhan guru dilakukan secara menyeluruh dan akurat, termasuk memperhitungkan jumlah guru yang akan memasuki masa pensiun hingga 2025.
Menurut dia, tanpa data yang jelas dan koordinasi yang kuat antara pemerintah daerah dan pusat, maka kondisi kekurangan tenaga pendidik akan terus terjadi setiap tahun.
Rapat tersebut juga mencatat bahwa dari total kuota 2.144 formasi ASN tahun 2024, masih tersisa sekitar 151 formasi yang belum terisi hingga pertengahan 2025.(CM/ML)